
Jakarta – Suasana khidmat namun penuh keakraban terasa di ruang Badilag Command Center Mahkamah Agung RI pada Selasa, 16 September 2025. Jajaran Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Badilag) menyambut hangat kedatangan rombongan Majelis Pengurus Nasional Himpunan Ilmuwan Syariah dan Hukum Islam Indonesia (HISSI). Pertemuan bersejarah ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi fondasi kokoh bagi lahirnya kolaborasi strategis melalui penandatanganan piagam kerja sama.
Peristiwa ini menandai dimulainya babak baru sinergi antara dunia peradilan dan dunia akademik, sebuah jembatan yang menghubungkan teori dan praktik hukum demi kemajuan peradilan agama di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam mewujudkan peradilan agama yang modern, transparan, dan akuntabel, tanpa meninggalkan nilai-nilai syariah yang menjadi landasannya.
Sinergi Akademik-Praktisi untuk Peradilan yang Lebih Maju
Direktur Jenderal Badilag, Drs. H. Muchlis, SH, MH, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya yang mendalam atas inisiatif kolaborasi ini. Ia menegaskan bahwa kerja sama dengan HISSI bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah komitmen serius untuk terus mengembangkan peradilan agama agar semakin responsif terhadap dinamika masyarakat.
“Kolaborasi ini bukan hanya seremonial, melainkan langkah strategis. Melalui kerja sama ini, peradilan agama diharapkan mampu terus beradaptasi, berpegang teguh pada nilai-nilai syariah yang adil, transparan, dan akuntabel, sekaligus lebih responsif menghadapi dinamika masyarakat,” ujar Dirjen Muchlis.
Ia menekankan pentingnya implementasi nyata dari dokumen kerja sama yang telah ditandatangani. Baginya, piagam kerja sama ini harus menjadi “motor penggerak transformasi hukum yang bermanfaat bagi umat.” Pesan ini jelas menunjukkan visi Badilag untuk tidak hanya berfokus pada administrasi peradilan, tetapi juga pada substansi hukum yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
HISSI Menggenggam Erat Tali Kemitraan
Dari sisi HISSI, Ketua Umum MPN HISSI, Prof. Dr. Drs. M. Amin Suma, BA, SH, MA, MM, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Badilag. Prof. Amin Suma menggambarkan hubungan antara HISSI dan Badilag dengan metafora yang menyentuh. Ia menyebut HISSI sebagai “anak sah yang lahir dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” dengan Badan Peradilan Agama sebagai “sosok ayah yang memberi arah dan dukungan.”
Ungkapan ini tidak hanya menunjukkan rasa hormat, tetapi juga mengakui peran vital Badilag dalam pembentukan dan perkembangan HISSI. Prof. Amin Suma berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dalam bentuk yang lebih konkret dan bermakna.
Dalam momen yang penuh makna, Prof. Amin Suma juga dengan kerendahan hati memohon kesediaan Dirjen Badilag untuk menggantikan posisi Dr. Abdul Manaf, MH, sebagai Ketua Pembina MPN HISSI yang telah wafat. Permohonan ini menunjukkan betapa pentingnya peran Badilag bagi HISSI. “HISSI tidak memiliki kekuatan lain selain doa dan komitmen,” katanya, “sehingga kemitraan ini menjadi sangat penting dalam meneguhkan kiprah ilmuwan syariah di tengah masyarakat.”
Peneguhan Komitmen Melalui Tinta dan Doa
Puncak acara ditandai dengan prosesi penandatanganan piagam kerja sama. Suasana hening penuh harap menyelimuti ruangan, seakan meneguhkan tekad kedua belah pihak untuk berjalan bersama dalam misi penguatan hukum Islam dan peradilan agama di Indonesia. Setiap goresan pena menjadi simbol komitmen yang mendalam untuk saling mendukung dan bersinergi.
Acara yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan doa bersama. Sebuah penegasan spiritual bahwa segala ikhtiar manusia akan lebih bermakna jika disertai permohonan restu dari Allah SWT. Doa ini menjadi pengingat bahwa tujuan mulia yang ingin dicapai tidak hanya berlandaskan pada komitmen manusia, tetapi juga pada kehendak Tuhan.
Pertemuan hari itu meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Lebih dari sekadar penandatanganan dokumen, acara ini menjadi penanda lahirnya babak baru kolaborasi antara akademisi dan praktisi hukum. Mereka memiliki satu visi yang sama: mewujudkan peradilan agama yang tidak hanya berpegang teguh pada hukum, tetapi juga berpihak pada keadilan, kepastian, dan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat.
Hadir dalam pertemuan tersebut jajaran HISSI, termasuk Sekjen Ah. Azharuddin Lathif, Wakil Ketua Prof. Dr. Hj. Euis Amalia, M.Ag, Sekretaris Majelis Hukama Dr. Ali Hanafiyah, SH, Kepala Sekretariatan Husnul Khatimah, SH, MH, dan Ilda, SH, MH. Sementara itu, dari pihak Badilag MA, hadir pula para direktur Badilag, di antaranya Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M. (Sekretaris Direktorat Jenderal), Sutarno, S.I.P., M.M. (Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama), beserta para kepala bagian lainnya.
Acara berlanjut dengan prosesi penandatanganan piagam kerja sama. Suasana hening penuh harap tercipta saat kedua belah pihak menorehkan tanda tangan, seakan meneguhkan tekad untuk berjalan bersama di jalur penguatan hukum Islam dan peradilan agama di Indonesia. Rangkaian kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama, sebuah penegasan spiritual bahwa ikhtiar manusia akan bermakna bila disertai permohonan restu kepada Allah SWT.
Pertemuan hari itu pun meninggalkan kesan mendalam. Lebih dari sekadar silaturahmi, ia menjadi penanda lahirnya babak baru dalam kolaborasi antara akademisi dan praktisi hukum, yang sama-sama berkomitmen mewujudkan peradilan agama yang tidak hanya berpihak pada hukum, tetapi juga pada keadilan, kepastian, dan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat.
About The Author
You may also like
-
MoU Bersejarah HISSI dan PTA Jakarta: Ikhtiar Menciptakan Peradaban Hukum Yang Lebih Kuat dan Responsif Terhadap Dinamika Zaman
-
Panduan Untuk Bergabung Menjadi HISSI-wan & HISSI-wati
-
Benteng Keluarga di Tengah Badai: HISSI Menyoroti Tantangan dan Solusi Ketahanan Keluarga
-
Ketua Umum HISSI Kunjungi Rumah, Makam, dan Perpustakaan Bung Karno di Blitar
-
Ketua Umum HISSI Lakukan Rangkaian Silaturrahmi dan Sosialisasi di Lingkungan PTA Jawa Timur
